INT. RUANG TUNGGU RUMAH PRODUKSI . DAY
sebuah ruangan berdinding putih. lantai ubin berwarna coklat
muda. di dinding terdapat ukiran huruf kapital
"SINETRON-MASSAL PICTURES" yang terbuat dari bahan kayu. di
atas sofa duduk tiga orang, RIKO pria berusia sekitar 25
tahun, berambut keriting yang dipotong pendek, wajah tampan,
mengenakan kaos oblong berwarna hitam yang bertuliskan "SEX
PISTOLS", celana panjang berwarna cokelat dan sepasang
sepatu kets warna putih ber-sol abu-abu. RIKO memangku
sebuah ransel berwarna biru tua yang terbuat dari bahan
polyster. di sebelah kanan RIKO duduk dua orang wanita muda
berparas manis, keduanya berambut hitam lurus dan dibiarkan
tergerai. kedua wanita itu memakai lipstik berwarna merah
cerah dan bedak yang tebal, baju terusan berwarna hitam,
keduanya tampak seperti kembar yang identik kostum
namun jika diperhatikan, wajah mereka tidaklah mirip, meski
punya kesamaan rambut dan warna kulit. kedua tampak sedang
serius memandangi dan memainkan telunjuk mereka di atas
layar sentuh telepon seluler masing-masing.
tepat di depan sofa itu terdapat sebuah meja kerja berwarna
coklat tua yang di atasnya terletak sebuah pesawat
telefon,tumpukan dokumen yang dimasukkan dalam beberapa
binder plastik berwarna hijau, sebuah gelas keramik berisi
alat tulis, tiga buah buku dan sebuah potret gadis muda yang
memeluk seorang pria yang dimasukkan dalam bingkai kayu.
kursi di balik meja itu tampak telah tergeser ke belakang,
seperti baru ditinggal oleh orang yang mendudukinya.
seorang SEKRETARIS berjalan menuju meja di depan sofa itu.
SEKREARIS berdiri di samping meja.
SEKRETARIS
(kepada RIKO)
pak,silahkan, sudah ditunggu.
(melakukan isyarat tangan
mengarah ke sebuah pintu di
sudut ruangan)
RIKO
oh, iya!
(terkejut)
RIKO bergegas berdiri, memikul ransel dan berjalan dengan
langkah cepat ke arah pintu di sudut ruangan. dua orang
wanita muda itu mendongakkan kepala mereka memandangi RIKO
dengan gerakan lambat nan serasi seperti hendak menari,
membuat tatapan heran, lalu menunduk lagi dan lanjut
memainkan telunjuk di atas layar sentuh.
INT. RUANG DIREKTUR. DAY
kita melihat RIKO membuka pintu perlahan dan memasuki sebuah
ruangan kerja yang dindingnya dilapisi kayu, karpet merah
terhampar menutupi seluruh lantai ruangan. di dinding
digantung puluhan poster-poster sinetron yang dibingkai
rapi. RIKO memandangi poster-poster itu satu per satu,
membaca tiap judulnya. antara lain : "Kampung Cinta", "Desa
Rindu", "kelurahan Asmara", "Kekasihku di Kantor Kecamatan"
"Pangeran yang Ditukar" dan "Liontin Besi Tua". di ujung
ruangan, ANTON, seorang pria bertubuh kurus, berusia sekitar
40 tahun, berambut tebal berminyak, memakai kemeja lengan
panjang berwarna merah tua dan celana panjang putih, duduk
santai memandangi ikan hias di dalam akuarium kecil di atas
meja kerjanya sambil menghisap sebatang rokok kretek.
RIKO
selamat siang, pak
ANTON
oh! selamat siang, mari,mari,
silahkan duduk
RIKO mengangguk sambil tersenyum, berjalan menuju kursi,
melepaskan ransel dari pundaknya lalu duduk. ANTON
menghembuskan asap lalu mematikan rokok di asbak.
ANTON
hhmm, Tomi kan?
RIKO
Riko, pak
ANTON
oh iya, Riko, maaf
ANTON
hhmm, saya bingung mau mulai dari
mana, maaf
(tertawa)
hhmm, saya dengar dari Hans, ada
yang punya naskah bagus tentang
seorang gadis desa, apa judulnya?
saya lupa,kalau tidak salah "Ratna
si Komunis" ya?
RIKO
"Revolusi Ratna", pak
ANTON
oh iya, "Revolusi Ratna"
(tertawa)
RIKO berusaha untuk ikut tertawa. ANTON membuka bungkus
rokok dan mengeluarkan sebatang rokok.
ANTON
kalau mau merokok, ambil saja
RIKO
iya, terima kasih, pak
ANTON
kamu bawa naskahnya?
(menyalakan rokok)
RIKO
bawa, pak
RIKO membuka resleting ranselnya. mengeluarkan setumpukan
kertas dan meletakkan di atas meja. ANTON memperhatikan kaos
yang dipakai RIKO
ANTON
wah, suka sex pistol ya? band
bandung, kan?
RIKO
maaf, pak?
ANTON
iya, sex pistols. saya suka
band-band indie bandung,
keren-keren mereka itu
RIKO
hah?
anton menatap tumpukan naskah di atas meja, mengambil satu
rangkap lalu membacanya dengan seksama. RIKO memperhatikan
ANTON
ANTON
ini untuk satu season?
RIKO
iya, ini season pertama
ANTON
kok cuma sedikit? berapa episode?
RIKO
lima belas, pak
ANTON
waah, kurang itu... kalo bisa, dua
ratus episode
RIKO menahan nafas. ANTON membuka halaman demi halaman,
angguk-angguk.
ANTON
saya suka...saya suka yang begini.
(tertawa)
hhmm, kenapa dikasih judul
"Revolusi Ratna"?
RIKO
saya jelaskan, pak?
ANTON
iya, iya, silahkan
RIKO
ini kisah tentang seorang wanita
muda, cerdas dan terdidik, yang
ingin melakukan perubahan di
desanya...
ANTON
(memotong)
klasik
RIKO
eh, iya...klasik pak
ANTON
lanjut, lanjut
RIKO
jadi...sebuah perubahan yang
dilakukan Ratna, Revolusi Ratna.
saya pakai kata revolusi biar lebih
seksi, pak
ANTON
kenapa ratna mau revolusi?
RIKO
karena setelah dia kembali ke
desanya, desa itu sudah dikuasai
seorang pengusaha tamak dan licik.
si pengusaha menyewa tanah warga
dengan harga rendah untuk ditanami
kelapa sawit. Ratna merasa itu tak
adil, jadi dia ingin melawan
pengusaha itu
ANTON
kenapa harus ratna yang mulai?
kenapa bukan adiknya saja? siapa
itu namanya?
RIKO
ratih, pak
ANTON
iya, ratih. kenapa bukan ratih
saja?
RIKO
ya, karena ratna tokoh utamanya,
pak
ANTON diam dan menatap RIKO
ANTON
oh iya, betul juga ya
ANTON angguk-angguk sambil menghisap rokok. RIKO kaku
seperti patung
ANTON
jadi...ratna ini gadis pintar yang
mau melakukan perubahan?
RIKO
kira-kira begitu, pak
ANTON
pendidikan terakhirnya?
RIKO
ratna itu sarjana hukum, pak
ANTON
kenapa hukum?
RIKO
ya...untuk kebutuhan cerita saja,
pak. biar masuk akal saat ratna
menyusun rencana melawan pengusaha
itu. dia punya rencana bagus karena
bekal pendidikan hukumnya itu
ANTON
hhmm...jadi ratna pintar ya?
RIKO
pintar, pak
ANTON
jangan pintar-pintar lah, penonton
kita gak suka dengan orang-orang
pintar. bolehlah si ratna ini
lakukan perubahan, tapi dia gak
perlu terlalu pintar, biasa-biasa
saja lah, gadis lugu yang punya
semangat, nah itu kan bagus
RIKO
hhmm, berarti saya harus rubah lagi
karakternya?
ANTON
iya, kalau bisa. atau kamu tidak
suka saya kasi saran?
RIKO
oh, tidak sama sekali pak. saya
juga butuh masukan, semua harus
dibicarakan bersama
ANTON
iya...ganti saja, dan...jangan
sarjana hukum, masa orang kampung
jadi sarjana, gak logis itu
RIKO
bisa saja selama mereka punya
kesempatan
ANTON
jangan, jangan...jangan sarjana
hukum, yang biasa-biasa saja,
jualan bubur saja
RIKO
hah? bubur?
ANTON
iya, bubur saja. sekarang trennya
ke situ, bubur lagi hot. tapi
jangan pake judul "Ratna Tukang
Bubur" nanti kita dibilang
ikut-ikut judul sinetron itu
RIKO
sinetron mana, pak?
ANTON
itu...sinetron PH sebelah,
Bubur-bubur itu, yang katanya
ratingnya paling tinggi, dapat
award ini lah, penghargaan itu lah,
padahal isinya kacau, parah. tau
kan?
RIKO menggelengkan kepala
ANTON
oke, lupakan bubur, kembali ke
ratna. hhmm...menurut kamu siapa
yang pas untuk peran ratna?....oke
itu hak sutradara tapi saya cuma
mau tau pendapat kamu, ya karena
kamu yang tulis
RIKO
(menggaruk kepala)
kalau menurut saya...Atiqah
Hasiholan, pak
ANTON
wah, jangan dia, nikita willy saja,
lebih pas
RIKO menggaruk kepala dengan kedua tangannya
ANTON
t’rus peran ayah Ratna kita kasih
ke Arya Wiguna, wah, pas banget
itu. kebetulan dia lagi naik daun,
infotainment isinya dia semua...ada
karakter pembaca berita?
RIKO
pembaca berita?
ANTON
iya, biar kita ajak Jeremy Tety
sekalian. gimana?
RIKO
rumit, pak
ANTON lanjut membaca naskah. RIKO memandangi langit-langit
ruangan
ANTON
bagus. cerita bagus... tapi
judulnya jangan "Revolusi Ratna"
lah, terlalu berat...dan agak
kekiri-kirian. nanti disangka film
komunis lagi, dan si Ratna dianggap
anggota Gerwani, wah, bisa habis PH
kita. gimana kalo kita ganti saja
judulnya?
RIKO
saya belum berpikir sampai ke situ,
pak. Hans bilang kalo judulnya...
ANTON
iya tapi jangan revolusi lah, Ratna
boleh lah, revolusi jangan,
bahaya...
RIKO
tapi...itu kan cuma kata
ANTON
jangan, nak. percaya sama saya
ANTON meraih dan menggenggam tangan RIKO
RIKO
okelah, pak. saya akan ganti
judulnya. tapi untuk sekarang saya
belum punya ide untuk judul baru
(berusaha melepas genggaman
anton)
ANTON
saya punya. kita ganti saja dengan
"Kemilau Cinta Ratna" atau..."Ratna
yang ditukar"
RIKO
hah?
ANTON
dua ratus episode, sanggup?
RIKO
kapan mulai syutingnya?
ANTON
minggu depan
RIKO
wah, waktunya terlalu mepet, pak.
saya butuh waktu lebih untuk dua
ratus episode
ANTON
ah...sudah, gampang itu. limabelas
episode pertama, kita pakai naskah
ini. episode 16, ratna diculik,
kepalanya dipukul, t’rus dia
amnesia. nanti kita munculkan tokoh
baru yang mukanya mirip ratna, tapi
jahat. dia mengaku kalo dia itu
ratna...nah, kemudian, oohh, saya
suka plot seperti ini
(tertawa)
kemudian ratna yang asli datang,
entah bagaimana caranya dia lolos
dari penculik, akan kita pikirkan
nanti, gampang itu...ratna asli
bertemu ratna palsu, mereka
berantem, asyik kan? nanti kita
tambahin "jejreng-jejreng" biar
lebih seru.
ANTON berhenti sejenak untuk menghisap rokoknya
ANTON
nah...otomatis keluarga ratna
bingung kan?
RIKO
iya, bingung, pak
ANTON
iya, bingung mereka...kok Ratnanya
ada dua?
(tertawa)
RIKO ikut tertawa sambil menyeka air mata
ANTON
nah, keluarganya ratna berpikir,
bagaimana caranya mengetahui ratna
yang asli, akhirnya mereka terpikir
satu cara, apa coba...?
RIKO
lie detector?
ANTON
salah. tes DNA
(tertawa terbahak-bahak sambil
memukul-mukul meja)
RIKO tertawa sambil terisak
RIKO
harus tes DNA ya, pak?
(menyeka air mata dan ingus)
ANTON
oh iya, penonton kita suka sekali
dengan tes DNA, kesannya cerdas.
kecerdasan itu sesuatu yang
penting.
RIKO
lalu?
ANTON
tes DNA itu kira-kira di episode
170, masih ada 30 lagi kan?
RIKO
iya, pak
ANTON
nah, nanti yang bawa hasil tes DNA
itu ratih, dia kecelakaan, mobilnya
masuk jurang
RIKO
ratih mati?
ANTON
belum mati, dia hilang...nanti
muncul lagi ratih palsu, jahat juga
dia
RIKO
ada ratna palsu dan ratih palsu?
ANTON
iya
RIKO
t’rus nanti tes DNA lagi?
ANTON
tes DNA lagi...sedap itu, gak bisa
ditebak ceritanya. apa itu istilah
kerennya, twist ya?
RIKO
iya twist. minta rokoknya, pak
(menangis)
ANTON
silahkan, silahkan...hhmm, sampai
ke tes DNA ratih itu kira-kira
sudah sampai episode 200 lah
RIKO
nanti siapa yang bawa hasil tes DNA
ratih?
ANTON
siapa ya? ibunya ratih saja
RIKO
mobilnya masuk jurang lagi?
ANTON
ibunya naik motor
RIKO
oh, naik motor...
ANTON
iya. sanggup dua ratus episode?
RIKO
saya pikir-pikir dulu, pak
ANTON
saya bayar lima juta untuk naskah
tiap episode
RIKO
kenapa bukan bapak saja yang tulis
naskahnya? atau cari penulis lain
ANTON
karena saya suka kamu
RIKO
maksudnya, pak?
ANTON
maksudnya, saya suka gaya menulis
kamu
RIKO menghembuskan asap rokok dan mematikan rokok di asbak,
membersihkan sisa ingus
RIKO
oke. lima juta per episode. saya
minta sepuluh persen dari biaya 15
episode yang sudah rampung dibayarkan
sekarang, sisanya
dibayar saat syuting hari pertama.
dan saya mau pakai nama samaran
untuk kredit penulis naskah, deal?
(menyodorkan tangan)
ANTON
(menjabat tangan RIKO)
deal. welcome to paradise, mate
pedagang film yang "terlihat cerdas" (sebenanya sih sebaliknya) kasihan sinetron indonesia kalau semua pedangan filmya seperti itu hiks.
BalasHapuseh tapi ciri.ciri rikonya sepertinya saya kenal deh hehe
seksi :D
BalasHapus