Gempabumi adalah sebuah proses
pelepasan energi secara tiba-tiba pada bagian kerak bumi (litosfir). Energi
yang dilepaskan ini menjalar ke permukaan bumi dalam bentuk gelombang seismik.
Getaran yang dihasilkan gempabumi
berpotensi menimbulkan kerusakan pada rumah dan bangunan serta mengakibatkan
korban jiwa yang besar. Gempabumi juga dapat menimbulkan gelombang Tsunami yang
terkadang memiliki dampak yang lebih merusak dibandingkan gempabumi itu
sendiri. Karena sifat gempabumi yang merusak dan tak dapat diprediksi, maka
penelitian tentang resiko bahaya gempabumi adalah hal yang penting untuk
dilakukan.
Indonesia timur merupakan wilayah
tektonik yang aktif. Banyak kejadian gempa merusak dan tsunami yang terjadi di
wilayah ini. Seperti gempa dan tsunami Pulau Seram pada 17 Februari 1674 yang
menimbulkan korban sebanyak 2322 jiwa. Atau tsunami Ambon 8 Oktober 1950 yang
menghantam 3 desa di pulau Ambon. Ambon merupakan ibukota provinsi maluku
dengan jumlah penduduk 347,288 jiwa dan kepadatan penduduk 1.163,02 jiwa per
kilometer persegi. Jumlah dan kepadatan penduduk ini menempatkan ambon sebagai
kota terpadat di provinsi Maluku (BPS 2020). Sebagai wilayah padat penduduk dan
punya sejarah kegempaan di masa lalu, Ambon sangat rentan terhadap bencana
gempabumi dan tsunami.
Pemahaman yang baik dari
masyarakat dalam hal gempa dan tsunami adalah hal penting yang harus
ditingkatkan demi keselamatan. Memahami proses dan penyebab terjadinya gempa
dan tsunami dapat meningkatkan rasa waspada masyarakat tanpa harus menimbulkan
ketakutan atau kecemasan. Dalah hal ini, BMKG berfungsi sebagai penyedia
informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami, sementara BPBD yang berada di
bawah pemerintah daerah berfungsi sebagai penerus informasi kepada masyarakat.
Sebagai sebuah bencana alam yang besar dan tak dapat diprediksi, gempa dan
tsunami tergolong sulit untuk dijelaskan dengan bahasa sederhana kepada kaum awam.
Di sinilah letak tantangan yang dihadapi pemerintah dalam mengedukasi
masyarakat terkait gempa dan tsunami. Bagaimana pemerintah mampu meramu
angka-angka dan konsep fisika ke dalam bahasa yang mudah dimengerti.
Ketika terjadi gempa dan tsunami,
masyarakat dituntut untuk bisa bertindak sesuai dengan standar keselamatan yang
ada. Selain koordinasi dan kerjasama antar badan pemerintah, pemahaman
masyarakat akan gempa dan tsunami juga berperan penting dalam membangun
masyarakat siaga bencana. Jika masyarakat mengerti proses gempabumi dan tsunami
maka mereka dapat selalu waspada tanpa merasa takut.
0 comments:
Posting Komentar