Dalam mitologi Yunani tokoh medusa adalah makhluk perempuan
dengan rupa mengerikan yang bisa mengubah manusia menjadi batu dengan tatapan
mata. Medua lantas dipenggal kepalanya oleh perseus yang menggunakan kepala itu
sebagai senjata. Tak banyak yang menyadari bahwa sosok mengerikan medusa
sebenarnya adalah korban pemerkosaan poseidon. Bukannya mendapat pembelaan, medusa
justru dikutuk oleh athena menjadi monster gorgon. Perseus si pemenggal kepala
terus diceritakan sebagai pahlawan sementara medusa dikenang selamanya sebagai
perempuan mengerikan. Fenomena victim blaming dalam mitologi Yunani ini
dijadikan referensi dalam film Panjang pertama Wregas Bhanuteja.
Penyalin cahaya mengangkat isu perempuan korban kekerasan
seksual di dalam dunia yang kekuasaan laki laki. Posisi Ketika korban perempuan
dipaksa untuk menjelaskan dan menanggung semua kemalangan yang menimpa mereka.
Penyalin cahaya adalah sebuah kisah misteri Ketika tokoh
utamanya hilang ingatan akibat mabuk berat. Jika dalam Hangover sekumpulan
sahabat tidak ingat bagaimana mereka melakukan serangkain kegilaan yg
sensasional dikala mabuk, penyalin cahaya mengambil sudut pandang cerita yang lebih personal. Suryani Seorang
mahasiswi dari keluarga sederhana tak ingat apa apa setelah mabuk di pesta
Kisah dimulai dengan pementasan teater matahari dalam
kejuaraan teater mahasiswa. Para pemeran berakting di panggung. Dekorasi
lightbox yang menyerupai lukisan abstrak. Ditambah tata cahaya dan efek asap.
Cerita yang dibawakan teater matahari tak lain dan tak bukan adalah kisah
medusa dan perseus itu sendiri. Naskah teater ini ditulis Rama seorang tokoh
dengan pembawaan kalem. Anggun karakter Wanita yang keras namun penuh perhatian
menjadi sutradara. Tariq adalah sosok senior arogan yang bertindak sebagai
pimpinan produksi teater matahari dan suryani sendiri adalah Anggota baru di
teater matahari yang tugasnya membuat dan mengurus situs resmi teater matahari.
Eksposisi skrip penyalin cahaya berjalan mulus dan efektif
dalam menjelaskan latar belakang karakter dan peran mereka di dalam film. Tak
butuh durasi lama bagi penyalin cahaya untuk menjelaskan watak tiap tokoh.
Sifat dan Tindakan ketiga karakter ini sengaja dipersiapkan sedemikian rupa
demi membawa penonton ke dalam misteri yang akan terjadi selanjutnya.
Teater matahari berhasil keluar sebagai juara dan akan
berangkat ke Kyoto untuk melanjutkan perjuangan dalam kompetisi teater
mahasiswa tingkat Asia. Untuk merayakan kemenangan ini diadakan sebuah pesta di
rumah rama.
Kita diperkenalkan pada tokoh amin. Pemuda tampan tetapi
lusuh dan merokok tak berkeputusan. Amin adalah tukang fotokopi di kampus
sekaligus kawan suryani sejak kecil. Amin dan toko tempatnya bekerja adalah
pusaran dalam cerita ini. Karena di tempat inilah tokoh tokoh lain datang dan
berinteraksi satu sama lain.
Suryani mengajak amin untuk menemaninya ke pesta di rumah
rama. Amin yang awalnya menolak akhirnya mengiyakan permintaan suryani.
Mendengar percakapan suryani dan amin, Seorang mahasiswi Bernama Farah memberi
peringatan yang samar samar kepada suryani agar tidak usah datang ke pesta itu.
Peringatan dari farah adalah foreshadowing pertama yang
memberi petunjuk tentang kemalangan yang akan menimpa suryani di pesta itu.
Petunjuk kedua datang dari ayah suryani yang merasa keberatan suryani
menghadiri pesta perayaan itu. Mengomentari kebaya yang dipakai suryani terlalu
terbuka serta mengingatkan suryani agak tidak menyentuh alcohol.
Rama adalah orang kaya. Anak dari seorang pematung Bernama
soemarno(yayan ruhian). Pesta dimulai dengan sajian music lalu berlanjut ke
acara dansa dansi sambal minum minum. Tariq membawa patung kepala medusa untuk
melakukan sebuah permainan. Siapa yang terkena laser medusa harus minum satu
sloki. Amin kena pertama. Suryani korban berikutnya. Dengan tatapan ragu
bercampur takut suryani meneguk isi sloki yang mungkin adalah minuman keras
pertama yg dia telan seumur hidupnya. Pesta dihujani alcohol Bertabur asap
rokok hingga mariyuana.
Esok harinya Suryani yang mabuk berat bergegas ke kampus
untuk penilaian beasiswa. Masih mengenakan baju yg sama yg dipakai saat pesta,
suryani duduk menghadap panelis penilaian. Bukannya menjelaskan tentang laporan
penilaian beasiswa, suryani malah harus menjelaskan foto foto dirinya yang
sedang mabuk yang terpampang di slide. Foto foto yang adalah kepingan misteri
pertama dari kejadian di rumah rama.
Hal ini membuat membuat suryani terancam dicabut
beasiswanya. Dianggap memalukan dan tidak punya akhlak. Suryani yang bukan dari
keluarga kaya sangat menggantungkan harapan pada uang beasiswa ini. Karena
pesta setitik rusak reputasi sebelanga. Selain menanggung malu, orang tua
suryani kini harus menanggung biaya kuliahnya. Dia juga diusir dari rumah oleh
ayahnya karena dianggap melanggar aturan keluarga dengan mabuk-mabukan.
Saat hendak mengganti pakaian, suryani menyadari baju yg dia
gunakan terbalik. Itu artinya ada yg melucuti pakaiannya saat dia mabuk semalam
lantas menyarungkannya Kembali.
Penyalin cahaya tampak ingin menyenggol isu isu seperti
teknologi dan sosial media yang bisa menghancurkan harga diri seseorang hanya
melalui foto yang memalukan. Atau soal
standar moral melalui bagaimana pihak kampus memberi cap “tidak berkelakuan
baik” bagi seorang yang mabuk. Atau bagaimana sang ayah yang memilih untuk
mengusir anak perempuannya karena malu dengan tetangga ketimbang memihak si
anak dan mencari tau duduk perkara serta kejadian apa yg sebenarnya menimpanya.
Penggambaran tokoh suryani yang alim dan lugu sengaja dibuat
kontras dengan tokoh lain dari teater matahari. Suryani si anak baik baik
mendapati dirinya berada satu komunitas dengan orang yang akrab dengan rokok
dan alcohol serta gemar mengumpat. Hal ini berhasil membuat penonton semakin
curiga dengan teater matahari dan mengambil kesimpulan awal bahwa suryani
dikerjain seniornya sebagai bentuk inisiasi anggota baru.
Suryani lantas meminta bantuan amin untuk mencuri data dari
anak anak teater matahari agar bisa Menyusun kepingan kejadian di malam pesta
itu. Dengan data curian ini suryani melakukan investigasi untuk mencari tau hal
apa yang menimpanya.
Di malam kejadian suryani diantar pulang oleh taksi daring
netcar yang dipesan oleh Anggun. Demi mencari informasi lebih lanjut anggun
menemani suryani ke kantor netcar. Di sinilah mereka bertemu sosok Burhan si
sopir tua yang mengantar suryani. Burhan menjelaskan bahwa ban mobilnya bocor
saat melewati taman kendil dan dia harus mengganti ban seorang diri karena
sudah larut malam dan hujan deras. Itulah alasan mengapa ada jeda waktu 1 jam
di dalam Riwayat perjalanan Burhan malam itu.
Ada dua misteri bagi suryani yg berjalan beriringan di film
ini. Pertama adalah swafoto yang membuat beasiswanya dicabut dan baju terbalik
yang menjadi penanda bahwa dia ditelanjangi. Suryani hanya membagi detil soal
kasus foto kepada amin dan anggun namun tetap merahasiakan kecurigaannya tentang
pelecehan seksual terhadap dirinya. Bagian ini mengingatkan Kembali bagaimana dilemma
yang dihadapi korban kekerasan seksual antara membagi kisah mereka atau tetap
menyimpannya agar terhindar dari rasa malu.
Sikap Tariq yg arogan sejak awal film ditambah petunjuk
video yg didapat suryani dari sosial media anggota teater lain sengaja disusun agar
penonton menarik kesimpulan yang salah. Dalam potongan video tariq terlihat
mengeluarkan obat dari dalam sakunya. Informasi ini yang membuat suryani dan
anggun yakin tariq adalah pelakunya. Penyalin cahaya dengan sangat baik berhasil
membangun karakter tariq sebagai red herring untuk menyesatkan penonton. Di
balik arogansi dan sikap yang tidak ramah, tariq sesungguhnya seorang yang
tertekan akibat masalah keluarga dan harus meminum obat dari psikiater. Di
adegan pemutaran CCTV di rumah Rama penyalin cahaya memberikan twist sekaligus
mengakhiri misteri swafoto yang ternyata diambil oleh suryani sendiri.
Kecurigaan kini mengarah kepada Rama. Si anak kaya dengan
tutur kata lembut yang sepanjang film ditampilkan sebagai karakter yang tulus membantu suryani memecahkan misteri
kejadian malam pesta. Dari foto foto instalasi lightbox teater matahari yang
didapatnya, suryani menyadari satu fakta mencengangkan bahwa foto tubuhnya
beberapa orang lain ternyata digunakan oleh rama sebagai desain isntalasi.
Dalam setiap film misteri selalu ada eureka moment Ketika si
tokoh utama berhasil menemukan petunjuk terbesar yang menguak misteri. Saya
sangat terkesan dengan scenario dan editing penyalin cahaya dalam menangkap
momen Ketika suryani menyadari foto foto instalasi tersebut. Adegan disusun
tanpa satupun dialog. Bagaimana para pembuat Penyalin cahaya mampu mengeksekusi
prinsip “show not tell” dengan mengagumkan.
Suryani Kembali meminta Amin untuk menjebak Rama dan meretas
email Rama untuk memastikan Riwayat GPS
rama di taman kendil . Amin enggan melakukannya karena kasus swafoto sudah
selesai dan ayah rama sudah menanggung biaya kuliah suryani sebagai ganti
beasiswa yang hilang. Menurut amin tak da lagi alasan bagi suryani untuk
melanjutkan pencurian data. Sekali lagu suryani tidak menceritakan pada amin
perihal kecurigaan pelecehan seksual.
Rama dijebak ke tempat fotokopi amin. Dari percakapan rama
dan amin terkuak fakta baru bahwa Amin sudah lama mencuri foto foto mahasiswi
lain untuk dijual kepada Rama. Amin yang selama ini dianggap suryani sebagai
kawan seperjuangan dalam menuntut keadilan ternyata tak ada bedanya dengan
pelaku lain yang merampas privasi Wanita dengan mencuri dan mendagangkan foto
foto pribadi. Amin bahkan tega mencuri foto suryani kawan baiknya sendiri.
Harapan terakhir suryani adalah melaporkan dugaan kekerasan
seksual Rama kepada tim kode etik kampus. laporan yg dibuat justru tersebar
luas bahkan dipakai untuk memberatkan suryani sebagai korban. Laporan yang
tentu saja dilawan Rama dengan trik klasik yaitu melapor balik dengan tuduhan
pencemaran nama baik.
Manuver Rama dan pengacaranya adalah gambaran dari banyak
kasus pelecehan seksual di dunia nyata di mana pelaku justru berani menyerang
balik si korban. Ayah suryani sujud dan memohon ampun agar rama tidak
melanjutkan kasus ini.
Penyalin cahaya menggambarkan Pihak kampus dan ayah rama
sebagai institusi yang gagal melindungi perempuan perempuan yang bernaung di
bawahnya. Institusi Pendidikan dan keluarga lebih memilih untuk menjaga nama
baik daripada membela anggota mereka yang menjadi korban kekerasan seksual. di
adegan ini jelas bagaimana pihak kampus dan ayah suryani bahkan tidak
mendengarkan penjelasan suryani tetapi menitikberatkan kepada penyelesaian
secara kekeluargaan dan tentu saja balik melemparkan kesalahan kepada sang
korban suryani.
Sebagaimana medusa yang diperkosa oleh Poseidon di kuil
athena. Athena menyalahkan medusa karena telah mengotori kesucian kuilnya.
Athena memilih untuk mengutuk medusa yang adalah korban dan bukannya menyerang
Poseidon sebagai pelaku. Kampus dan ayah
suryani adalah para athena yang mengutuk suryani sang korban karena telah
melanggar standar kelakuan baik yang mereka anut dan bukan menuntut rama
sebagai pelaku. Adalah lebih mudah bagi athena untuk melempar amarah kepada
medusa daripada menghadapi Poseidon sebagaimana lebih mudah bagi kampus dan
ayah untuk menyingkirkan hak suryani ketimbang menghadapi kekuasaan Rama.
Suryani menjalani kutukan athena dalam bentuk video
testimoni permintaan maaf kepada Rama. Rekaman yang mengabadikan dirinya
sebagai pihak yang patut disalahkan.
Hanya sang ibu yang sadar bahwa ada sesuatu yg terjadi pada
putrinya. Ibu membawa suryani kepada seorang bidan di mana suryani lantas
didatangi oleh Farah dan Tariq yang juga adalah korban kekerasan seksual Rama.
Mereka melancarkan skema penculilkan terhadap Burhan sopir taksi daring yang
berkomplot dengan Rama. Bertiga mereka berhasil menangkap dan mengambil ponsel
Burhan yang ternyata berisi rekaman video Rama saat sedang memotret farah,
tariq dan Suryani dalam keadaan telanjang.
Bunyi sirine dan pemberitahuan fogging demam berdarah
mengantar Rama ke rumah bu bidan dalam satu adegan teatrikal. Rama yang
berakting sebagai perseus datang menyelamatkan Burhan dari cengkraman tiga
gorgon yaitu suryani, farah dan tariq. Di tengah selimut kabut asap pengusir
aedes aegypti, rama membakar ponsel Burhan berisi barang bukti yang disebutnya
sebagai kotak pandora. Adegan ini menurut saya adalah perjudian terbesar wregas
sebagai sutradara. Rama yang datang bak supervillain dan menyergap rumah terasa
absurd dan salah tempat dan berpotensi merusak tone film yang sudah dibangun
dengan baik sejak awal. melalui adegan ini tampak bagi saya wregas berusaha
untuk menggambarkan pelaku kekerasan seksual sebagai sosok yang lebih berkuasa
atas korbannya. Dengan uang, kekuasaan dan pengaruh seorang pelaku berani
tampil terang terangan untuk melawan para korbannya. Adegan ini sekaligus
merupakan klimaks dari rama yang mau tampil dan menunjukkan rupa aslinya
sebagai psikopat narsis sekaligus seniman gila nan jenius.
Film ditutup dengan Suryani dan farah mendorong mesin
fotokopi amin ke atap Gedung kampus lalu menfotokopi wajah, tulisan dan cerita
mereka lalu menghamburkan hasil fotokopi itu. Tindakan ini diikuti oleh banyak
mahasiswa lain. Ini adalah simbol perlawanan dan keberanian para korban membagi
kisah kekerasan seksual terhadap mereka. Tanpa kotak pandora Burhan sulit
rasanya bagi suryani dan kawan kawan unutk mencari keadilan. Seperti yg
dikatakan suryani “Cuma barang bukti ini yang kita punya. Selebihnya yang kita
punya Cuma cerita”.
Dalam penyalin cahaya laki-laki berada dalam posisi
berseberangan dengan perempuan dalam hal kekerasan seksual. semua tokoh laki
laki adalah pelaku, pembantu pelaku atau pihak yang tidak mampu membela korban.
Tidak ada laki laki yang berjuang mencari keadilan terkecuali tariq yang kebetulan
berada dalam posisi korban.
Sebagai sebuah film misteri penyalin cahaya tidak terjebak
dalam konvensi genre yang menitik beratkan pada pemecahan misteri. Wregas mampu
membuat penyalin cahaya tetap berpiihak pada cerita dan pengalaman pribadi
korban kekerasan seksual sambil tetap merangkainya menjadi kisah misteri yang
menghibur.
Rama yang menjadikan gambar tubuh para korbannya sebagai
karya seni atau amin yang menjadikan foto pribadi sebagai barang dagangan
mengingatkan kita kepada kenyataan bahwa orang orang terdekat dan dianggap baik
tetap mampu menjadi pelaku kekerasan seksual.
Satu hal yang mengganjal bagi saya adalah pilihan pembuat
film untuk menggambarkan tujuan rama melakukan kejahatannya dengan tujuan seni
dan amin karena himpitan ekonomi. Meskipun tetap jahat dan eksploitatif hal ini
sekaligus mengaburkan dorongan utama orang melakukan kekerasan seksual yakni
nafsu seksual itu sendiri.
Menarik juga melihat bagaimana penyalin cahaya mengangkat
masalah teknologi yang dipakai oleh pelaku untuk beraksi sekaligus dipakai oleh
korban untuk mencari kebenaran peristiwa. Teknologi lah yang memungkinkan rama
bekerjasama dengan Burhan lewat layanan taksi daring. Lewat teknologi yang sama
Suryani Menyusun kepingan misteri kejadian yang menimpa dirinya.
Penyalin cahaya adalah film debutan yang ambisius dari
Wregas bhanuteja. Melalui penyalin cahaya wregas berhasil membuktikan dirinya
sebagai salah satu sutradara terbaik Indonesia saat ini. Wregas berhasil
membentuk penyalin cahaya menjadi film menghibur dan sarat pesan tanpa harus
menggurui. Dunia cerita penyalin cahaya terbangun dengan apik dan meyakinkan.
Semua aspek film tergarap dengan baik. Layak rasanya deretan piala citra jatuh
di pangkuan penyalin cahaya.
Dalam mitologi Yunani perseus memasuki sarang medusa
berbekal perisai athena. Perseus perseus masa kini tak lagi butuh perisai sakti
untuk melumpuhkan medusa. Mereka punya kabut asap untuk menutup kebenaran.
Kabut asap yang selalu ditebarkan Ketika medusa menuntut keadilan. Kabut asap
yang datang Bersama dengan suara sirine berbalut mantra magis : menguras,
menutup, mengubur.